Nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan bulan Mei 2020 sebesar US$ 240,84 juta, turun 16,90 persen dibandingkan dengan ekspor bulan April 2020 yang sebesar US$ 289,80 juta. Ekspor pada bulan Mei 2020 sebagian besar ditujukan ke negara Tiongkok sebesar US$ 102,93 juta (42,74 persen), Korea Selatan sebesar US$ 19,35 juta (8,03 persen) dan Jepang sebesar US$ 17,01 juta (7,06 persen).
Lima komoditas utama ekspor dari Provinsi Sumatera Selatan yang terbesar pada bulan Mei 2020 adalah bubur kayu/pulp senilai US$ 95,19 juta (39,52 persen); karet senilai US$ 58,60 juta (24,33 persen); batubara senilai US$ 38,06 juta (15,80 persen); kertas tisu US$ 15,03 juta (6,24 persen); dan hasil minyak US$ 9,98 (4,14 persen).
Ekspor Provinsi Sumatera Selatan periode Januari – Mei 2020 sebesar US$ 1.435,73 juta, turun 15,22 persen dibanding nilai ekspor periode Januari - Mei 2019 yang sebesar US$ 1.693,41 juta.
Nilai impor Sumatera Selatan Mei 2020 sebesar US$ 57,95 juta atau turun sebesar 3,02 persen jika dibandingkan bulan April 2020 yang sebesar US$ 59,76 juta. Sebagian besar Impor berasal dari negara Tiongkok sebesar US$ 42,04 juta (72,55 persen), Malaysia US$ 3,04 juta (5,25 persen) dan Belarusia sebesar US$ 2,80 juta (4,83 persen).
Impor Provinsi Sumatera Selatan periode Januari – Mei 2020 sebesar US$ 259,57 juta, naik sebesar 27,93 persen dibanding nilai impor periode Januari – Mei 2019 yang sebesar US$ 202,90 juta.
Jenis barang yang diimpor dengan nilai terbesar pada Mei 2020 adalah mesin-mesin/pesawat mekanik sebesar US$ 36,21 juta (62,48 persen), pupuk sebesar US$ 11,06 (19,08 persen), dan plastik dan barang dari plastik US$ 1,26 juta (2,17 persen).
Total perdagangan luar negeri Sumatera Selatan bulan Mei 2020 surplus sebesar US$ 182,89 juta.